Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata : “Doa dan meminta perlindungan itu ibarat senjata.Senjata itu berkaitan dengan orang yang menggunakannya, tidak semata-mata ketajaman senjata tersebut.Kapan saja senjata tersebut sempurna, tidak ada cacat padanya, orang yang menggunakannya kuat dan faktor penghalangnya tidak ada, maka akan dapat mengalahkan musuh.Namun kapan saja salah satu dari 3 hal ini hilang, maka hilang pula pengaruh senjata tersebut.Maka jika doa itu tidak tepat, orang yang mengucapkannya tidak memadukan antara kalbu dan lisannya saat berdoa atau ternyata ada penghalang dikabulkannya doa, maka tidak ada pengaruh apa-apa pada doa tersebut”.(al-Jawab al-Kafi) Lanjutkan membaca Rahasia Di Balik Doa→
Mereka Yang Telah Berani Menumpahkan Darah Kaum Muslimin
Mungkin pembaca termasuk orang-orang yang bertanya, mengapa orang yang mengaku sebagai muslim, bahkan pembela Islam justru sangat berani menumpahkan darah kaum muslimin.Bukankah Allah telah berfirman (artinya) : “Dan barangsiapa membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya adalah neraka Jahanam dalam keadaan kekal di dalamnya, Allah murka kepadanya, mengutuk dan menyediakan azab yang besar baginya”.(An Nisaa’ : 93)?!
Rasul pun pernah menegaskan (artinya) : “…Sungguh seorang mukmin itu lebih agung kehormatannya di sisi Allah dibandingkan dirimu (Ka’bah).Sesungguhnya Allah mengharamkan darimu 1 hal saja.Sedangkan Dia mengharamkan dari seorang mukmin 3 hal : darah, harta dan berburuk sangka kepadanya”.(Ash-Shahihah 3420) Lanjutkan membaca Mereka Yang Telah Berani Menumpahkan Darah Kaum Muslimin→
Setelah menyampaikan kalimat pembuka, asy-Syaikh Dr.Ahmad bin Umar Baazmul hafizhahullah berkata : “Kepergian pelayan 2 kota suci dan mulia Raja Abdullah bin Abdil Aziz Aalu Su’ud benar-benar musibah besar bagi Ahlussunnah.Kita memohon kepada Allah agar Dia mengganti musibah yang menimpa Ahlussunnah dengan yang lebih baik.Meninggalnya seorang Ahlussunnah adalah perkara yang besar dan bukan urusan remeh.Akan tetapi tetap saja bersabar dan ridha terhadap kehendak Allah.
Bulan Rabi’ul Awal tidak jarang mengingatkan kaum muslimin tentang peristiwa lahirnya manusia terbaik yang pernah dilahirkan di muka bumi, yaitu Nabi Muhammad bin Abdillah Shallallahu ‘alaihi Wasallam.Hanya saja perlu kita ketahui bahwa para ulama sejarah berbeda pendapat tentang penentuan tanggal lahirnya beliau.Ada yang mengatakan tanggal 2, 8, 9, 10, 12 dan 17 Rabi’ul Awal.Bahkan ada yang mengatakan bahwa Nabi lahir di bulan Ramadhan.Nabi sendiri tidak pernah menegaskan penentuan tanggal kelahiran beliau dan para sahabat tidak ada yang bertanya tentang hal itu.Ini menunjukkan bahwa pengetahuan tentang tanggal kelahiran Nabi bukanlah perkara yang penting.Kalau seandainya penting dan memiliki pengaruh dalam penentuan hukum dalam syariat, niscaya hal itu akan disampaikan Nabi atau ditanyakan oleh para sahabat.Kita sangat yakin bahwa Nabi dan para sahabat adalah manusia yang paling mengerti dan bersemangat dalam perkara yang penting. Lanjutkan membaca Mengungkap Hakikat Peringatan Maulid Nabi→
Dilengkapi dengan : Perayaan tahun baru dalam pandangan Islam
Belakangan ini terjadi hiruk pikuk luar biasa di kalangan kaum muslimin tentang hukum “merayakan” natal yang tidak lain adalah hari besar umat kristiani. Suatu hal yang lumrah jika umat kristiani merayakannya karena terkait dengan keyakinan yang mereka anut. Namun, disini kami ingin mendudukkan hukum seorang muslim ikut “merayakan” natal. Walaupun mungkin tulisan kami ini sedikit terlambat karena hari natal sudah lewat namun semoga ini menjadi peringatan buat kita semua untuk ke depannya. Lanjutkan membaca Polemik Seorang Muslim Ikut “ merayakan “ Natal. Dilengkapi dengan : Perayaan tahun baru dalam pandangan Islam→